Klik Disini untuk mendownload buku fisika gratiis!!!

Rabu, 03 September 2008

Newton, Ahli Sihir Terakhir

Newton, seorang Ilmuwan yang begitu mengguncang dunia pengetahuan. Prestasinya begitu gemilang dalam berbagai ilmu alam. Namun jangan salah, ternyata kecerdasan intelektualnya tidak berpengaruh terhadap hubungan sosialnya, bahkan cukup bertlak belakang. Ia sulit menerima kritik, berkali-kali dia terlibat cekcok dengan rekan sesame ilmuwan sejawatnya. Sikap ini paling jelas terlihat pada tahin 1672, setelah membacakan papernya mengenai optic dihadapan Royal Society. Gagasan Newton tentang cahaya putih sebagai campuran warna-warna pelangi, ditentang oleh Robet hooke salah seorang Dedengkot persatuan.
Tetapi perseteruan ini tidaklah seberapa dibandingkan perseteruan antara Newton dengan Leibniz, Leibniz yang menemukan kaidah kalkulus secara mandiri di tuduh menjiplak hasil karya Newton.

Setelah mendapat bumbu-bumbu cabe atau kritikan pedas, Newton terbiasa untuk mengundurkan diri dari pergulatan dan pergaulan. Misalkan saja ketika Newton tersinggung oleh kritikan anggota Royal Society, tanpa berpikir panjang dia memutuskan hubungan dengan Royal Society dan menyendiri.

NAmun selama dalam kesendirian Newton tak lantas menyerah dan meratapi nasib. Diam-diam dia belajar kimia dan alkemi. Ia merahasiakan minat ini. Anehnya, ilmuwan yang berwawasan begitu modern ternyata masih percaya pada hal-hal magis seperti alkemi.

Newton mempunyai laboratorium di kebunnya, tempat ia berkarya mencampur berbagai macam logam dan membaca buku-bbuku kuno. Pada abad 20 seorang ilmuwan mengusut tulisan.tulisan Newton dan memutuskan bahwa pada Zaman nalar terdapat beberapa ilmuwan selain Newton.
Newton memang dianggap sosok terbesar ilmuwan terbesar dan termodern. Ia seorang rasionalais yang selalu mengajarkan untuk berpikir dengan jernih menggunakan akal yang dingin dan jernih. “ saya tidak menganggap Newton seperti itu……dialah ahli sihir yang terakhir.
Selain minat terhadap alkemi, Newton diakui keahliannya dalam bidang teologi. Ia memahami Alkitab lebih baik dibandingkan dengan pendeta kebanyakan. Menjelang akhir hayatnya ia menyebutkan bahwa tulisan teologisnya yang bukan merupakan sebuah rahasia, bernilai lebih tinggi dibandingkan tulisan ilmiahnya. Kenyataan ini tidak dibenarkan oleh sejarah, buktinya tidak ada lagi yang membaca telaah Alkitab karya Newton. Dan justru, meski karya ilmiahnya ia ragukan sendiri, karya ilmiahnya malah begitu penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

0 komentar:

maRi naK cakap,,,,,,


Free chat widget @ ShoutMix
 
Copyright 2009 Physics_community..... Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan